Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
SAINS & TEKNOLOGI

Kemiringan Bumi Terus Bertambah, Penambahan Detik Kabisat Ditunda Hingga 2029

journalist-avatar-top
By
Thursday, November 28, 2024 09:23
0
kemiringan_bumi_terus_bertambah_penambahan_detik_kabisat_ditunda_hingga_2029

Kemiringan Bumi Terus Bertambah Penambahan Detik Kabisat Ditunda Hingga 2029

Indocafe

Seoul, MISTAR.ID

Perubahan dalam cara planet Bumi berputar telah terjadi secara mendasar akibat proses pemompaan air tanah, yang menimbulkan dampak jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.

Akibat fenomena ini, permukaan air laut telah naik sebesar 0,24 inci dalam waktu kurang dari dua dekade, dan Bumi sendiri telah miring sejauh 31,5 inci. Temuan ini berasal dari penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters, yang mengkaji dampak perubahan distribusi air terhadap rotasi Bumi.

Ki-Weon Seo, seorang ahli geofisika di Universitas Nasional Seoul dan pemimpin studi tersebut, menjelaskan kutub rotasi Bumi sebenarnya telah banyak berubah.

“Studi kami menunjukkan bahwa di antara faktor-faktor terkait iklim, redistribusi air tanah memiliki dampak terbesar pada pergeseran kutub rotasi,” ujar Seo dalam sebuah pernyataan dilansir dari Indy, Kamis (28/11/24).

Penelitian ini juga menganalisis dampak redistribusi air terhadap massa planet. “Seperti menambahkan sedikit beban pada gasing yang berputar, Bumi berputar sedikit berbeda ketika air bergerak,” kata Seo.

Baca Juga : Asteroid yang Mengorbit Bumi Mulai Menjauh

Studi tersebut mengidentifikasi pergerakan air dari kawasan barat Amerika Utara dan barat laut India sebagai yang paling signifikan, sementara pemompaan air di garis lintang menengah memiliki dampak terbesar pada rotasi Bumi.

Penelitian ini didasarkan pada studi sebelumnya dari tahun 2016 yang pertama kali mengemukakan gagasan tentang pengaruh redistribusi air terhadap rotasi Bumi. Temuan ini menambah kekhawatiran terhadap perubahan iklim, karena berdampak pada kenaikan permukaan air laut.

“Saya sangat senang bisa menemukan penyebab yang tidak dapat dijelaskan dari pergeseran kutub rotasi. Namun, sebagai penduduk Bumi dan seorang ayah, saya khawatir dan terkejut melihat bahwa pemompaan air tanah menjadi sumber lain dari kenaikan permukaan laut,” katanya.

Fenomena ini terjadi setelah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2024 juga mengindikasikan bahwa mencairnya es di kutub planet dapat mengubah putaran Bumi.

Hal ini berpotensi mengakibatkan penundaan penambahan ‘detik kabisat’ pada jam dunia, atau Waktu Universal Terkoordinasi (UTC), yang semula direncanakan untuk tahun 2026. Kini, penambahan detik kabisat tersebut mungkin harus ditunda hingga tahun 2029. (mtr/hm24)

journalist-avatar-bottomSyahrial Siregar